Pelatihan Penggunaan Mesin Pencetak Briket Serbuk Kayu pada Kelompok Karang Taruna Desa Pakemitan, Kec. Cikatomas, Kab. Tasikmalaya
DOI:
https://doi.org/10.70282/karismas.v1i1.3Keywords:
pengrajin gula kelapa, kayu bakar, briket serbuk kayu, tungku kayu bakar, mesin pencetak briketAbstract
Desa Pakemitan, Kec. Cikatomas memiliki 54 pengrajin gula kelapa yang tergabung dalam 8 kelompok usaha skala mikro dan kecil (UMK). Sebagian pengrajin mengolah nira kelapa menjadi gula kelapa dengan menggunakan wajan yang ditempatkan di atas tungku berbahan bakar briket serbuk kayu. Saat ini briket serbuk kayu dibeli dari produsen lokal dengan harga Rp. 5.000-,/kg. Untuk sekali produksi, itu dibutuhkan briket serbuk kayu sebanyak 24 kg, sehingga membutuhkan biaya sekitar Rp. 120.000,-. Masalah bagi pengrajin adalah besarnya beban biaya briket serbuk kayu untuk bahan bakar pemasakan gula kelapa. Untuk mengatasi hal tersebut, pengrajin perlu diberi pengetahuan produksi briket serbuk kayu secara mandiri. Oleh karena itu, tujuan kegiatan ini adalah memberikan solusi untuk menurunkan biaya bahan bakar untuk pemasakan gula kelapa cetak dengan bekal pengetahuan menggunakan mesin briket untuk produksi briket secara mandiri. Khalayak sasaran adalah mitra kelompok Karangtaruna DKM Al-Huda dan DKM Al-Gofur yang berjumlah 15 orang yang merupakan bagian pengrajin gula kelapa cetak. Kegiatan ini dilakukan dengan metode pelatihan, praktek, dan pendampingan. Metode pelatihan dan praktek berturut-turut dilakukan dengan memberikan materi teori tatacara dan praktek menjalankan mesin pencetak briket serbuk kayu kemudian melibatkan mahasiswa untuk pendampingan. Hasil menunjukkan bahwa ketertarikan peserta dalam kegiatan ini terkatagori sangat baik terutama untuk aspek keefektipan dan kepraktisan mesin pencetak briket serbuk kayu dalam mewujudkan pemberdayaan masyarakat.